Sedikit Info Seputar
Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Tanaman Kacang Hijau
Terbaru 2017
- Hay gaes kali ini team bejad cyber, kali ini akan membahas artikel dengan judul Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Tanaman Kacang Hijau, kami selaku Team bejad cyber telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai bejad cyber. semoga isi postingan tentang
Artikel Laporan, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul:
Berbagi Info Seputar
Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Tanaman Kacang Hijau
Terbaru
link: Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Tanaman Kacang Hijau
"jangan lupa baca juga artikel dari kami yang lain dibawah"
Berbagi
Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Tanaman Kacang Hijau
Terbaru dan Terlengkap 2017
Abstrak
Makhluk hidup selalu tumbuh dan berkembang semasa hidupnya. Pertumbuhan dan perkembangan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Salah satu dari faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ini adalah air. Air merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan. Pada percobaan kali ini, kami mengamati pertumbuhan tanaman biji kacang hijau yang diberikan beberapa jenis air yang berbeda. Sebagai patokan tingkat kesuburan, kami mengamati panjang batang tumbuhan selama 7 hari. Jenis air yang digunakan adalah air ledeng, air hujan, air sungai dan air sumur.
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan izinnya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Tanaman Kacang Hijau” sebagai laporan praktikum mata pelajaran Biologi. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Terima kasih tak terhingga kami dedikasikan kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini. Terima kasih tak terhingga kami haturkan kepada Bapak Sabarudin Ahmad selaku guru pembimbing kami yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Tak lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa mendatang. Besar harapan kami semoga makalah ini membawa manfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Singkawang, 30 September 2013
Penyusun,
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 2
2.1 Dasar Teori ....................................................................................................... 2
2.2 Hipotesis ........................................................................................................... 3
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ....................................... 4
3.1 Variabel............................................................................................................. 4
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................... 4
3.3 Menentukan Langkah Kerja................................................................................ 4
3.4.. Cara Pengambilan data.......................................................................................
3.5.. Analisis Data .....................................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 5
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................. 5-8
4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 10
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 10
5.2 Saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11
LAMPIRAN ................................................................................................... 12-19
Latar Belakang
Kacang hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili Fabaceae alias polong-polongan. Kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, seperti kalsium dan fosfor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu, kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan masakan obesitas.
Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan mineral, kelembaban, suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah air. Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau adalah air. Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut kelompok kami pun tertarik untuk meneliti jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Dalam penelitian ini kami menggunakan air ledeng (PAM), air sumur, air hujan dan air ledeng.
Rumusan Masalah
Adakah perbedaan pertumbuhan kacang hijau yang diberi air ledeng, air sumur, air hujan dan air ledeng?
Apakah air sumur merupakan jenis air yang paling baik dalam pertumbuhan kacang hijau?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh berbagai jenis air pada proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.
Manfaat Penelitian
Bagi orang lain :
1. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh air bagi tumbuhan, khususnya kacang hijau.
2. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui jenis air yang baik bagi pertumbuahan kacang hijau.
Bagi diri sendiri :
1. Mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan perkecambahan
Dasar Teori
Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan,yang secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam – asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru. Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
Fungsi air untuk tumbuhan adalah :
a) Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar.
b) Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
c) Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
d) Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan akan mati.
Air sumur mengandung banyak mineral yang baik untuk tanaman, air sumur juga tidak mengandung antibiotik sehingga tidak membunuh mikroba yang ada pada media tanam, yang bertugas sebagai dekomposer, pengurai, pelarut hara, pemfiksasi, dan mikoriza.
Utamanya H2O, mencapai 99.9 persen massa. Sisanya bisa bermacam-macam, dari asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam lainnya yang bisa berasal dari industri atau ledeng berapi. Bisa juga karbon dalam bentuk abu ringan (fly ash) yang berasal dari industri atau ledeng berapi. Bisa juga silica
Air PAM mengandung sedikit mineral karena sudah mengalami proses filtrasi dan pengendapan, air PAM juga mengandung antibiotik sehingga membunuh mikroba pada media tanam, selain itu terdapat juga mengandung klorin yang akan meracuni kandungan yang ada di dalam tanah.
Hipotesis
Jenis air yang paling baik dalam pertumbuhan kacang hijau adalah air hujan?
Variabel
1. Variabel bebas : berbagai jenis air (air hujan, air sumur, air sungai, air ledeng)
2. Variabel terikat : jumlah daun dan tinggi batang
3. Variabe kontrol : disiram dua hari sekali
Alat dan Bahan
1. Penggaris
2. Gayung
3. kapas
4. Lidi
5. Kertas
6. Air sumur, hujan, sungai dan ledeng
7. Biji kacang hijau
8. Keranjang
Menentukan Langkah Kerja
1. Menyiapkan 4 keranjang
2. Memberi nama tiap keranjang menggunakan kertas yang telah diberi lem
3. Menanam biji kacang hijau sebanyak 10 biji pada setiap masing-masing pkeranjang.
4. Memberi nama tiap biji dengan menggunakan lidi yang salah satu bagian ujungnya di tempel kertas dengan nama 1 untuk biji yang pertama, 2 untuk biji yang kedua dan seterusnya hingga biji kesepuluh yang kemudian menancapkan lidi tersebut pada salah satu sisi biji kacang hijau yang baru saja di tanam.
5. Menyiram ke empat keranjang yang telah berisi kapas dan biji tanaman kacang hijau dengan air
6. Meletakkan semua keranjang pada suatu tempat yang memiliki intensitas matahari yang cukup.
7. Mengukur panjang total dari setiap kecambah yang terdapat pada ke empat keranjang satu persatu hingga hari ke 7.
8. Mencatat hasil pengamatan dan membuat laporan dari hasil pengamatan tersebut.
Cara Pengambilan data
1. Diukur setiap 1 hari sekali setiap pukul 20.00 dalam waktu 1 minggu
Analisis Data
Dalam menganalisis hasil penelitian, dapat dilakukan dengan membuat laporan penelitian pada kertas analisis. Pada penelitian ini, kelompok kami menggunakan tabel untuk menganalisis data hasil penelitian.
1 Hasil Penelitian
Keranjang A (Air ledeng)
Tabel 1.1Pengamatan panjang batang kecambah tanaman kacang hijau pada keranjang A
No | Kecambah ke | Panjang batang hari ke (cm) | Kecepatan pertumbuhan (per kecambah) |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 | 1 | 0 | 1 | 2,5 | 3 | 4,8 | 9,6 | 14 | 2 |
2 | 2 | 0 | 1 | 3,3 | 5,1 | 8 | 8,5 | 9 | 1,28 |
3 | 3 | 0 | 1,1 | 1,8 | 2,2 | 3 | 4,1 | 5 | 0,7 |
4 | 4 | 0 | 0,6 | 2 | 4,5 | 5 | 8,8 | 10 | 1,4 |
5 | 5 | 0 | 0,5 | 2,5 | 5,5 | 7,6 | 10,9 | 14,5 | 2,07 |
6 | 6 | 0 | 0,9 | 5 | 7,6 | 8,7 | 10,1 | 16 | 2,28 |
7 | 7 | 0 | 0,3 | 4 | 4,7 | 5 | 6,6 | 8,1 | 1,15 |
8 | 8 | 0 | 0,3 | 1 | 3,3 | 6,5 | 8,1 | 9 | 1,28 |
9 | 9 | 0 | 0 | 1,5 | 4 | 9,5 | 12,9 | 18 | 2,57 |
10 | 10 | 0 | 0 | 2 | 3,5 | 4 | 7,6 | 9,5 | 1,35 |
Kecepatan per-tumbuhan (per hari) | 0 |
|
|
|
|
|
|
|
Panjang batang rata-rata (per hari) | 0 | 0,57 | 2,56 | 4,34 | 6,21 | 8,72 | 11,31 |
|
Keranjang B (Air Hujan)
Tabel 1.2Pengamatan panjang batang kecambah tanaman kacang hijau pada keranjang B
No | Kecambah ke | Panjang batang hari ke (cm) | Kecepatan pertumbuhan (per kecambah) |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 | 1 | 0 | 1,5 | 2 | 3,1 | 5,6 | 7,2 | 13 | 2,14 |
2 | 2 | 0 | 1,9 | 1,5 | 2,1 | 4 | 8,5 | 11,5 | 1,64 |
3 | 3 | 0 | 1 | 2 | 2,8 | 3,7 | 4,1 | 5 | 0,65 |
4 | 4 | 0 | 1,2 | 2,2 | 2,8 | 3 | 4,3 | 5,5 | 0,78 |
5 | 5 | 0 | 0,8 | 1,5 | 3 | 4,5 | 8,9 | 11 | 1,58 |
6 | 6 | 0 | 0,4 | 2 | 2,5 | 3 | 4,6 | 6 | 0,81 |
7 | 7 | 0 | 0,3 | 2,5 | 3 | 5,5 | 7,2 | 12 | 1,78 |
8 | 8 | 0 | 0,3 | 2,2 | 4,1 | 5,9 | 6,5 | 7 | 0,85 |
9 | 9 | 0 | 0 | 1,8 | 3,3 | 4,5 | 6 | 6,5 | 0,92 |
10 | 10 | 0 | 0 | 1,8 | 2,4 | 5,7 | 8,3 | 11,5 | 1,64 |
Kecepatan per-tumbuhan (per hari) | 0,00 |
|
|
|
|
|
|
|
Panjang batang rata-rata (per hari) | 0 | 0,74 | 1,95 | 2,91 | 4,54 | 6,56 | 8,9 |
|
Keranjang C (Air Sumur) - kontrol
Tabel 1.4Pengamatan panjang batang kecambah tanaman kacang hijau pada keranjang C
No | Kecambah ke | Panjang batang hari ke (cm) | Kecepatan pertumbuhan (per kecambah) |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 | 1 | 0 | 0,5 | 1,5 | 2,3 | 5,1 | 7,6 | 10 | 1,57 |
2 | 2 | 0 | 0,9 | 2,8 | 3 | 3,5 | 4,4 | 5 | 0,71 |
3 | 3 | 0 | 0,6 | 2,5 | 3,2 | 4,1 | 5,5 | 7,8 | 1,11 |
4 | 4 | 0 | 1 | 1,5 | 4,1 | 5 | 5,6 | 7,5 | 1,07 |
5 | 5 | 0 | 0,4 | 1,9 | 4 | 5.1 | 8,6 | 10 | 1,42 |
6 | 6 | 0 | 0,3 | 1,6 | 2,1 | 3 | 3,8 | 5,5 | 0,75 |
7 | 7 | 0 | 0,2 | 2,7 | 3,3 | 4 | 4,3 | 5 | 0,84 |
8 | 8 | 0 | 0 | 1,5 | 3 | 3,8 | 4,4 | 5,1 | 0,72 |
9 | 9 | 0 | 0 | 0,5 | 2,1 | 3,9 | 5,8 | 7 | 1 |
10 | 10 | 0 | 0 | 1,2 | 2,4 | 3,5 | 4,2 | 5 | 0,71 |
Kecepatan per-tumbuhan (per hari) | 0,00 |
|
|
|
|
|
|
|
Panjang batang rata-rata (per hari) | 0,00 | 0 | 0,39 | 1,77 | 2,95 | 3,98 | 5,42 |
|
Keranjang D (Air Sungai)
Pengamatan panjang batang kecambah tanaman kacang hijau pada keranjang D
No | Kecambah ke | Panjang batang hari ke (cm) | Kecepatan pertumbuhan (per kecambah) |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
1 | 1 | 0 | 0,4 | 2,1 | 2,3 | 5,1 | 7,6 | 10 | 1,42 |
2 | 2 | 0 | 0,6 | 3 | 3 | 3,5 | 4,4 | 5 | 0,71 |
3 | 3 | 0 | 0,6 | 2,8 | 3,2 | 4,1 | 5,5 | 7,8 | 0,97 |
4 | 4 | 0 | 0,7 | 3,4 | 4,1 | 5 | 5,6 | 7,5 | 1,07 |
5 | 5 | 0 | 0,4 | 1,8 | 4 | 5,1 | 8,6 | 10 | 1,42 |
6 | 6 | 0 | 0,7 | 4,5 | 2,1 | 3 | 3,8 | 5,5 | 0,78 |
7 | 7 | 0 | 0,5 | 3,1 | 3,3 | 4 | 4,3 | 5 | 0,71 |
8 | 8 | 0 | 0,4 | 2 | 3 | 3,8 | 4,4 | 5,1 | 0,72 |
9 | 9 | 0 | 0,6 | 3,6 | 2,1 | 3,9 | 5,8 | 7 | 1 |
10 | 10 | 0 | 1 | 4,3 | 2,4 | 3,5 | 4,2 | 5 | 0,71 |
Kecepatan per-tumbuhan (per hari) | 0,00 |
|
|
|
|
|
|
|
Panjang batang rata-rata (per hari) | 0,00 | 0 | 0,59 | 3,06 | 2,95 | 4,1 | 5,42 |
|
Itulah sedikit Artikel Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Tanaman Kacang Hijau terbaru dari kami
Semoga artikel Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Tanaman Kacang Hijau yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai bejad cyber. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Tanaman Kacang Hijau